omongan orang  

Posted by lestanto

Kadang kita bisa jadi sangat down banget ngedengerin omongan-omongan orang. Disisi lain kadang kita bisa jadi sangat so high, kadang bisa terbuai olehnya.

Ada cerita kecil soal omongan orang ini. Ceritanya gini, pada suatu ketika... halah kaya ndongeng aja.

Ada seorang ayah sama anaknya mau pergi kepasar bawa keledai. Sianak duduk diatas keledai sedang ayahnya memandu jalannya keledai. Diperjalanan bertemu sama orang. Tiba-tiba orang ini nyeletuk berkomentar "Anak ngga sopan, ada anak kok diatas orang tuanya, mana orangtuanya sudah lanjut usia lagi".

Ayah sama anak ini mikirin omongan orang tadi. Trus sianak bilang aku ngga mau jadi anak yang kurang ajar, biar aku yang menuntun keledainya saja ayah, ayah yang duduk diatas saja. Ayahnyapun naik dan terus melanjutkan perjalanan. Beberapa langkah perjalanan ketemu sama orang lainnya lagi, dan sama kaya orang pertama sebelumnya berkomentar. "Orang tua ngga tua yang kejam mengeksploitasi anaknya. Masak anaknya yang masih kecil disuruh jalan kaki, sementara dianya leha-leha enak- enak naik keledai" dan orang yang ngasih komentar inipun berlalu.

Ayah sama anak ini mikirin lagi apa yang diomongin orang terakhir tadi. Akhirnya ayahnya memanggil anaknya untuk berhenti dan meminta anaknya untuk untuk naik keledai itu juga, dan naiklah anak ini keatas keledai bersama ayahnya. Lanjut teruslah perjalanan ayah dan anak ini. Dijalan berpapasan lagi dengan orang yang ketiga yang ngasih komentar. "Dasar orang tua sama anak sama aja, kejam sama binatang, ngga berperikehewanan. Masak keledai kurus kering gitu dinaiki dua orang. Malangnya keledai itu punya majikan kaya mereka" sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Lagi-lagi ayah sama anak ini mikirin apa yang diomongin orang terakhir tadi. Mereka memutuskan untuk turun semua dan berdua mereka menuntun keledai itu. Tapi emang dasar di dunia ini kita ngga sendirian ada oranglain disekeliling kita. Ketemu lagi ayah dan anak ini dengan orang keempat yang bakalan ngasi komentar. Kali ini komentarnya "Orang tua sama anak itu yang bodoh ato aku yang pinter ya?Sudah dikasih nikmat keledai sama Tuhan kok ngga dimanfaatkan buat kendaraan mereka ya?dimana otak mereka?"

Tampaknya dari cerita diatas, kita mesti lebih bijaksana ngadepin omongan- omongan orang. Ngga semuanya bisa kita terima, tapi ngga semuanya juga kita tolak mentah mentah. Omongan-omongan itu bisa jadi masukan yang perlu kita kaji atau untuk bahan introspeksi diri biar kita bisa melaju di kehidupan dengan lebih bijaksana.

This entry was posted on Rabu, 08 Oktober 2008 at 07.05 . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar