Henry Ford ignoramus (orang bodoh)?  

Posted by lestanto

Sebuah kisah kecil yang moga-moga bisa ngasi manfaat buat kita semua tentang Henry Ford yang kita tau dia adalah pendiri Ford Motor yang menghasilkan kendaraan-kendaraan sekarang ini.

Koran pernah menyebut Hendri Ford sebagai ignoramus (orang bodoh). Hingga kasus ini dibawa ke pengadilan untuk membuktikan bahwa Henry Ford memang seorang yang bodoh dan tidak berpendidikan.

Didalam pengadilan, Henry Ford ditanyai beberapa pertanyaan seperti ini:
"Siapa presiden kesembilan belas Amerika?"
"Berapa mil jarak matahari ke bumi?"
"Apa yang dikatakan dalam Prinsip Archimedes?"
"Berapa akar pangkat dua dari 1?"
Beberapa pertanyaan yang diajukan itu berkisar dari jaman sejarah sampai soal fisika dan matematika dengan harapan bila Ford tidak bisa menjawabnya, itu akan membuktikan bahwa Ford tidak punya pengetahuan dan memang bodoh!.

Henry Ford bosan menghadapi semua pertanyaan itu. Sontak ia berdiri dan menghadap kepada hakim dan berkata, "Ya Tuhan, mengapa saya harus menyia- nyiakan waktu untuk menjawab pertanyaan bodoh ini bila dengan hanya memencet tombol, saya bisa memanggil ahli sejarah terbaik untuk menjawab pertanyaan dan dengan tombol lain saya bisa memanggil ahli fisika terbaik untuk menjawab dan ahli matematika terbaik untuk menghitung semua soal...".
Semua yang ada di ruang sidang terdiam. Barusaja mereka mendengarkan kata-kata dari seorang terpelajar dan bijaksana. Tak perlu dikatakan, Hendry Ford memenangkan perkara!.
Dalam memanage kita ngga harus tau segala-galanya menjadi superman, tapi memang skill kita soal bagaimana kita bisa memanfaatkan resources yang kita punya adalah hal yang tidak kalah penting. Maka keahlian dalam project management merupakan sesuatu yang ngga bisa kita sepelekan.

Bahkan RH Grand mengatakan "Ketika anda mempekerjakan orang yang lebih pintar daripada anda, maka anda membuktikan bahwa anda lebih pintar daripada mereka". Tapi aku pribadi ngga sepenuhnya setuju sama pendapat ini soalnya setiap orang punya kompetensi dibidangnya masing-masing. Orang yang bisa mempekerjakan orang yang expert dibidang matematika misalnya ngga berarti dia lebih pintar dari orang yang dipekerjakannya. Dalam hal manajemen, mungkin bener kalo yang mempekerjakannya lebih jago di bidang manajemen tapi ngga lebih jago dibidang matematika dibanding expert yang dipekerjakannya. Mungkin benar ketika mempekerjakan orang yang expert, kita yang mempekerjakannya dapat juga sekalian belajar sama expertnya yang kita pekerjakan. Menurutku masing- masing orang punya peranannya masing masing. Kita hanya membandingkan jika hal yang dibandingkan itu punya dasar dan background-background yang sama.

Kaya pandangan masyarakat kita yang ngeliat bahwa penjurusan anak SMA yang dari IPA itu selalu lebih pinter dibanding yang penjurusan IPS. IPS sering dianggap sebagai orang yang ngga pinter, apalagi bahasa yang maap-maap kadang dianggap sebagai alternatif terakhir. Aku punya pandangan yang sedikit berbeda sama yang kaya gitu. Temen-temen yang dari IPS menurutku lebih jago soal ilmu sosial dibandingkan temen-temen dari IPA. IPA bukan segala-galanya, bukan berarti bisa semuanya. Menurutku ngga fair kalo ngebandingin temen-temen IPA dengan temen-temen IPS karena background dan basicnya ngga sama. Lebih fair jika IPA dibandingin sama IPA.